Minum air putih agar suhu tubuh tetap stabil💪

Manfaat minum air putih

Menurut dr. Budi Wiweko, Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG) dalam acara sosialisasi program AQUA ‘Aku Mau Air, Aku Mau Sehat’, mineral yang terkandung dalam air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia.

“Zinc berfungsi untuk membantu respon imun dan fungsi otak manusia. Kalium dapat membantu sistem syaraf dan otot tubuh. Magnesium dan kalium untuk menjaga jantung serta pembuluh darah, dan berbagai manfaat lainnya dari air putih,” jelas dr. Budi.

Suhu tubuh anak-anak lebih cepat meningkat dibandingkan orang dewasa. Untuk itu mereka membutuhkan banyak air agar suhu tubuh tetap stabil.

Senada dengan dr. Budi, dr. Aninda Perdana, B Med Sc., Health Marketing Manager Danone AQUA mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan cairan dengan minum air putih sangat penting bagi anak-anak karena cairan tersebut diperlukan untuk menggantikan air yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urine.

Bahayanya kurang minum air putih

Kurang minum air putih menyebabkan tubuh kita kekurangan cairan atau dehidrasi. Kurang cairan akan memengaruhi tubuh dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh kekurangan cairan adalah infeksi saluran kemih (ISK), batu ginjal, gangguan ginjal akut, dan juga konstipasi. Efek kekurangan cairan untuk jangka pendek adalah gangguan kognitif, kesulitan mengingat sesuatu, dan kurang fokus.

Berapa kebutuhan air putih anak setiap hari?

Berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan oleh European Journal of Nutrition, 1 dari 4 anak Indonesia masih kurang minum air putih. Bahkan 30% yang diminum bukanlah air mineral.

Anak-anak pra sekolah (usia 4 – 6 tahun) membutuhkan 1,2 liter air putih per hari atau setara dengan 5 – 6 gelas. Sedangkan anak usia 7 – 9 tahun membutuhkan 1,5 liter air putih per hari atau setara dengan 6 – 7 gelas.

“Anak yang aktif berkegiatan perlu dibiasakan minum 2 – 3 gelas air mineral (400 – 600 ml) di luar rumah untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi dan menstabilkan tubuhnya. Sisanya bisa dipenuhi ketika anak ada di dalam rumah di bawah pengawasan orangtua,” ujar dr. Budi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top